INFO KERETA — Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan kembali dilanjutkan meski sempat dihentikan pembangunannya .
“Terkait dengan program Kereta Cepat Jakarta-Bandung, arahan bapak presiden kereta cepat ini dilanjutkan,” kata Airlangga.
Proyek ini dikerjakan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang merupakan konsorsium sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dengan China Railways.
Proyek ini sempat disetop sementara karena ada enam kesalahan yang dibuat KCIC dalam mengerjakannya.
Hal itu berdasarkan surat yang ditandatangani Plt Dirjen Bina Konstruksi sekaligus Ketua Komite Keselamatan Konstruksi Danis H Sumadilaga.
Kesalahan itu di antaranya pertama, pembangunan proyek dianggap kurang memperhatikan kelancaran akses keluar-masuk jalan tol.
Kedua, pembangunan proyek tersebut kurang memperhatikan manajemen proyek. Terjadi pembiaran penumpukan material pada bahu jalan sehingga mengganggu fungsi drainase, kebersihan jalan, dan keselamatan pengguna jalan.
Ketiga, pembangunan proyek tersebut menimbulkan genangan air pada Tol Jakarta-Cikampek yang menyebabkan kemacetan luar biasa pada ruas jalan tol dan mengganggu kelancaran logistik.
Keempat, pengelolaan sistem drainase yang buruk dan keterlambatan pembangunan saluran drainase sesuai kapasitas yang telah terputus oleh kegiatan proyek menyebabkan banjir di jalan tol.
Kelima, adanya pembangunan pilar Light Rapid Transit (LRT) yang dikerjakan oleh PT KCIC di kilometer 3 + 800 tanpa izin, sehingga berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Dan terakhir, pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) keselamatan lingkungan, dan keselamatan publik belum memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Selain melanjutkan pembangunan, Jokowi juga meminta proyek kereta cepat tersebut tersambung dari Bandung ke Surabaya.
Airlangga mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir akan menindaklanjuti arahan tersebut. “Artinya perencanaannya dari Jakarta-Bandung, Bandung-Surabaya sehingga tentu nanti akan ditindaklanjuti oleh Pak Menteri BUMN,” ujar Airlangga.
Namun, Airlangga belum mau membeberkan rencana tersambungnya kereta cepat Bandung-Surabaya itu masuk proyek baru atau tidak.
Termasuk nilai investasi juga masih dirahasiakan.
“Oleh Menteri BUMN akan dikaji baik itu mengenai anggota konsorsium juga mengenai rute dan total proyeknya. (Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya) diintegrasikan,” ungkap Airlangga.
Sementara itu Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pertimbangan melanjutkan proyek kereta cepat di tengah pandemi Covid-19 adalah demi membuka lapangan kerja saat meningkatnya pengangguran karena terimbas virus corona.
“Kami harus optimistis. Negara dalam kondisi yang terus memikirkan pembukaan lapangan kerja. Tadi Pak Presiden sudah setuju disambungkan Jakarta-Bandung-Surabaya supaya lebih visibel, dan ini pasti menyerap tenaga kerja yang luar biasa,” ujar Erick.
Erick mengatakan, pengerjaan proyek kereta cepat tersebut akan kembali dilanjutkan secepatnya. Sebab, Kementerian BUMN diberi target menyelesaikan pengerjaan khusus Jakarta-Bandung hingga September 2022.
“Deadline-nya untuk Jakarta-Bandung tetap itu September 2022. Harus bisa jadi sebagai target, hal ini pemerintah sangat konsen,” ujarnya.
kereta cepat jakarta bandung, kereta cepat jakarta surabaya, kereta cepat jakarta bandung surabaya, Menteri BUMN Erick Thohir, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Kereta Cepat Jakarta-Bandung, China Railways, Ketua Komite Keselamatan Konstruksi Danis H Sumadilaga, info kereta